HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWAT DENGAN KEJADIAN HEMATOMA PASKA KATETERISASI JANTUNG
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmk.v3i1.46Keywords:
kateterisasi jantung, hematoma, pengetahuan, perilaku perawatAbstract
Pendahuluan: Kateterisasi jantung adalah prosedur memasukkan catheter kedalam arteri femoralis atau arteri radialis yang didorong dari otot aorta desenden menuju arteri koronaria. Salah satu komplikasi dari kateterisasi jantung adalah hematoma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku perawat dengan kejadian hematoma paska cateterisasi jantung.
Metode: Metode penelitian kuantitatif, desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu seluruh perawat di IMC, ICU dan Angiografi RS X sebanyak 37 orang. Teknik pengambilan sampel mengunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan.. Alat pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan pada 30 responden di RS Y Jakarta.
Hasil: Hasil analisis univariat, mayoritas responden berada pada rentang usia dewasa muda (83,8%), masa kerja pada jenjang karir Perawat Klinik III (40,5%), pendidikan DIII Keperawatan (78,4%). Sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik tentang prosedur paska kateterisasi jantung serta sebagian besar perawat memiliki perilaku yang baik tentang prosedur paska kateterisasi jantung (59,5%). Hasil bivariate dengan uji chi- square didapatkan secara statistik ada hubungan pengetahuan perawat (p=0,001), dan perilaku perawat (p=0,000) dengan kejadian hematoma.
Kesimpulan: Diharapkan melalui seminar, workshop dan pelatihan perawat dapat memperoleh pengetahuan adekuat tentang prosedur paska kateterisasi jantung sehingga perawat dapat menjalankan prosedur sesuai dengan ketentuan yang ada, baik dalam pemantauan, kompresi dan pelepasan sheath.
References
Batiha. (2016). Predictors of Complications after Sheath Coronary Syndrome.
Darliana. (2012). Treatment of Patients Undergoing Cardiac Catheterization Procedures. Idea Nursing Journal. Vol. III No. 3
Hudak & Gallo (2005). Keperawatan Kritis, edisi VI. Jakarta: EGC
Jones & Mccutcheon. (2002). Effectiveness of Mechanical. American Journal of Critical care, 155-162.
Lundin,L.., Sargent,T., & Burke,L. (1998). Research Utilization and improvement in outcomes after diagnostic cardiac catheterization. Critical care nurse, 18(5),30-1,34-9. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9934047
Notoadmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pintaningrum. (2016). Komplikasi Intervensi Koroner Perkutan. Jurnal Kedokteran 2016, 5(4): 32-37
Sari; Arifin, Fatimah. (2017). Perbandingan Hematoma Paska Kateterisasi Jantung Berdasarkan Penekanan Bantal Pasir dan Cold Pack. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia. Volume 2, No.2.
Smeltzer, & Bare. (2008). Medical Surgical Nursing. Nursing Brunner-Suddarth, 8th Edition. Philadelphia: Mosby Company.
Underhill, Woods, Froelicher,.& Halpenny. (2005). Cardiac Nursing. 5th Edition, Lippincott William & Walkins.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Jurnal Mitra Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Kesehatan memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.