PERBEDAAN JUMLAH PERTUMBUHAN KOLONI BAKTERI PADA RONGGA MULUT SEBELUM DAN SESUDAH MEMAKAI OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG ALKOHOL DAN NON ALKOHOL
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmk.v2i2.41Keywords:
mulut, obat kumur alkohol, obat kumur non alkoholAbstract
Pendahuluan: Banyaknya penyakit pada gigi dan mulut mengharuskan masyarakat lebih menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi dan pemakaian obat kumur. Obat kumur yang sering digunakan untuk membersihkan gigi dan mulut biasanya mengandung alkohol dan non alkohol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah pertumbuhan koloni bakteri pada rongga mulut sebelum dan sesudah memakai obat kumur yang mengandung alkohol dan non alkohol.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan penelitian pre test dan post test controlled group. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 responden yang dibagi menjadi kelompok A dan kelompok B yang masing-masing kelompok berjumlah 10 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan perbedaan penurunan jumlah bakteri antara setelah berkumur menggunakanan obat kumur alkohol dan non alkohol didapatkan nilai rata-rata yaitu 1,9 x 101 CFU/ml (obat kumur alkohol) dan 4,6 x 101 CFU/ml (obat kumur non alkohol).
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat penurunan jumlah bakteri pada rongga mulut sebelum dan sesudah berkumur menggunakan obat kumur alkohol dan non alkohol, namun obat kumur alkohol lebih efektif dalam menurunkan jumlah bakteri pada rongga mulut dibandingkan dengan obat kumur non alkohol.
References
Erlinawati, Untara, T., & Ratih, D. 2013. Perbedaan Kekerasan Mikro Resin Komposit Nano dan Silorane pada Penggunaan Obat Kumur Dengan dan Tanpa Kandungan Alkohol (Kajian In Vitro). Ked Gi, 4(2): 67-74.
Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2017. Mikrobiologi Kedokteran (27 ed.). (E. Astrid, Allen, C. Handoko, R. Hariyanto, R. Sadikin , S. Agustin, et al., Penyunt., & B. Pendit, Penerj.) Jakarta: EGC.
Kemenkes. 2013. Pokok – Pokok Hasil RISKESDAS Indonesia 2013. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Kemenkes. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Kurniawan, F., & Sahli, I. 2017. Bakteriologi : Praktikum Teknologi Laboratorium Medik. (M. Ester, Penyunt.) Jakarta: EGC.
Marchetti, E., S. Mummolo, J. D. Mattia, F. Casalena, S. D. Martin, A. Mattei, & G. Marzo. 2011. Efficacy of Essential Oil Mouthwash With and Without Alcohol : a 3-Day Plaque Accumulation Model. Trials Journal, 12(262):1-7.
Oktanauli, P., P. Taher, & A. D. Prakarsa. 2017. Efek Obat Kumur Beralkohol terhadap Jaringan Rongga Mulut (Kajian Pustaka). Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM, 13(1):4-7.
Patabang, W., Leman, M., & Maryo, J. 2016. Perbedaan Jumlah Pertumbuhan Koloni Bakteri Rongga Mulut Sebelum dan Sesudah Menggunakan Obat Kumur Yang Mengandung Chlorheksidine. Jurnal Ilmiah Farmasi - Unsrat, 5(1): 26-31.
Talumewo, M., Mintjelungan, C., & Wowor, M. 2015. Perbedaan Efektivitas Obat Kumur Antiseptik Beralkohol dan Non Alkohol Dalam Menurunkan Akumulasi Plak. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, 4(4): 1-8.
Santana , W., Thahar, B., Mardiati, E., & Salim , J. 2017. The Effect of Alcoholic Mouthwash, Non-Alcoholic Mouthwash and Artificial Saliva Towards the Power Chains Force Decay. Padjadjaran Journal of Dentistry, 29(3): 195-201.
Soedarto. 2015. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: SAgung Seto.
Sumartati, Y., Saleh, S., & Dipoyono, H. 2013. Pengaruh Konsentrasi Alkohol dan Lama Penggunaan Obat Kumur Terhadap Modulus Elastisitas Thermoplastic Nylon Sebagai Bahan Basis Gigi Tiruan. Ked Gi, 4(4): 304- 312.
Swastini, I. 2013. Kerusakan Gigi Merupakan Fokal Infeksi Penyebab Timbulnya Penyakit Sistemik. Jurnal Kesehatan Gigi. 1(1):63-68.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Jurnal Mitra Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Kesehatan memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.