RASIO AKTIVITAS FISIK TERHADAP RISIKO OSTEOPOROSIS PADA LANSIA
RATIO OF EXERCISE TO RISK OF OSTEOPOROSIS AMONG THE ELDERLY
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmk.v7i2.393Keywords:
Aktivitas fisik, Lansia, OsteoporosisAbstract
Pendahuluan : Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia. Berkurangnya massa tulang merupakan konsekuensi umum dari proses penuaan yang sebagian besar ditentukan oleh faktor keturunan dan sejumlah faktor termasuk gaya hidup, nutrisi, aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol dan kondisi penyakit kronis serta pengobatan. Kondisi ini meningkatkan risiko patah tulang, yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, kecacatan, dan menjadikan penyakit ini sebagai pemicu terhadap beban kesehatan masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan kejadian Osteoporosis pada lansia di RW 13 Perum Kebraon Indah Permai Kelurahan Kebraon Kota Surabaya. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner Physical Activity Level (PAL) dan pengukuran Bone Mineral Density (BMD) yang dilakukan pada 20 Oktober 2023. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 26 responden (54.2%) lansia melakukan aktivitas fisik ringan dan 27 (56,3%) lansia beresiko mengalami osteoporosis, ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan aktivitas fisik dengan risiko osteoporosis dengan p-value sebesar 0,000 atau < 0,05 dan r = 0,728. Kesimpulan: Kurangnya aktivitas sehari-hari meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Kerusakan pada mikroarsitektur tulang pada lansia disebabkan penurunan massa tulang yang cepat. Kader posyandu lansia diharapkan dapat mengajak para lansia di wilayah kelolaannya untuk menurunkan risiko osteoporosis dengan mengikuti senam lansia secara rutin dan meningkatkan aktivitas sehari-hari.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Mitra Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Kesehatan memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.