BAKTERI PATOGEN DALAM SPONS CUCI PIRING PADA PENJUAL MAKANAN DI PASAR MARGAHAYU, BEKASI TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmk.v2i1.24Keywords:
bakteri patogen, spons cuci piring, uji biokimiaAbstract
Pendahuluan: Makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan jika dikonsumsi akan menimbulkan gangguan kesehatan seperti diare, kolera, disentri, demam tifoid dan keracunan makanan. Menurut data Kemenkes tahun 2017 kasus diare pada tahun 2016 dengan Case Fatality Rate (CFR) mencapai 3.04% dengan 6 orang meninggal dari 198 kasus. Kebersihan peralatan makan merupakan salah satu aspek dalam hygiene dan sanitasi makanan. Proses pencucian peralatan makan yang benar akan berdampak pada hygiene dan sanitasi yang baik. Spons cuci piring umumnya digunakan untuk menghilangkan sisa makanan. Sisa makanan yang terdapat pada spons akan mendukung lingkungan bakteri untuk tumbuh. Spons yang terkontaminasi dapat mengkontaminasi peralatan makan, sehingga menyebabkan penularan penyakit bawaan makanan. Studi kasus di Amerika Serikat menunjukkan bahwa terjadi hampir 38.6 juta kasus penyakit akibat penyebaran penyakit bawaan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri patogen serta jenis bakteri patogen yang terdapat pada spons cuci piring pada penjual makanan.
Metode: Identifikasi bakteri patogen dilakukan pada 10 spons cuci piring yang digunakan penjual makanan di Pasar Margahayu. Identifikasi bakteri menggunakan pewarnaan Gram dan uji biokimia.
Hasil: Jenis bakteri patogen yang teridentifikasi adalah Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeroginosa, Enterobacter aerogenes, dan Proteus sp. Persentase isolat yang ditemukan adalah 80% spons mengandung S. aureus, 70% mengandung E. aerogenes, 20% mengandung E.coli, 20% mengandung P.aeroginosa, dan 10% mengandung Proteus sp.
Kesimpulan: sampel spons cuci piring yang telah dilakukan pewarnaan Gram dan uji biokimia menunjukkan kecurigaan terhadap koloni berwarna putih transparan adalah Proteus sp. koloni putih transparan bulat kecil adalah Enterobacter aerogenes, putih bulat besar adalah Escherichia coli, putih bulat kecil adalah Pseudomonas aeroginosa, koloni merah pada media SSA adalah Enterobacter aerogenes, dan koloni putih dengan zona kuning adalah Staphylococcus aureus.
References
Apriyadi, T. E. 2010 . Resiko Staphylococcus aureus pada Pangan Tradisional Siap Santap dan Evaluasi Keberadaannya dalam Nasi Uduk, Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian,Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Arnia, & Warganegara, E. 2013. Identifikasi Kontaminasi Bakteri Coliform pada Daging Sapi Segar yang Dijual di Pasar Sekitar Kota Bandar Lampung. MAJORITY (Medical Journal of Lampung University). 2 : 43-50.
Donofrio, R. S., Bechanko, R., O'Malley, K., Chamauski, T., Bestervelt, L. L., & Saha, R. 2012 . Are We Aware of Microbial Hotspots in Our Household ?. J Environ Health 5 : 1-8.
Gaffar, S., Maksum, I. P., & Julaeha, E. 2014. Identifikasi Populasi Bakteri dalam Spons Pencuci Piring dengan Metode PCR-RFLP. Chemica et Natura Acta , 2 : 120-125.
Ikawa, j., & Rossen, J. 1999. Reducing Bacteria in Household Sponges. J Environ Health, 7 (14) : 18-22.
Kectum, A. 2000. Microbiology Introduction for Health Profesionals Enteric. Medical Microbiology, Canada.
Kemenkes, RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Kemenkes RI, Jakarta.
Kotula, K. L., Kotula, A. W., Rose, B. F., & Camp, M. 1997. Reductions of Aqueous Chlorie by Organic Material. J Food Prod, 60 : 276-282
Motarjemi, Y., Moarefi, A., & Jacob, M. 2006 . Penyakit Bawaan Makanan Fokus Pendidikan Kesehatan. EGC, Jakarta.
Obi, C. N., & Ndukwu, C. C. 2016. Microbiological Examination of Household Kitchen Sponges from Three Communities in Ikwuano L.G.A, Umuahia, Abia State Nigeria. British Microbiol Res J. 11 : 1-9.
Ojima, M., Toshima, Y., Koya, E., Ara, K., Tokuda, H., Kawai, S., et al., 2002. Hyigene Measures Considering Actual Distributions of Microorganism in Japanese Household. J App Microbiol. 93 : 800-809.
Pohan, D. 2009. Pemeriksaan Escherichia coli pada Usapan Peralatan Makan yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan di Pasar Pestisah Medan Tahun 2009. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Medan.
Protou, J. 2015. Pola Bakteri Aerob Ptogen yang Diisolasi dari Sayur Mentah Siap Saji yang Dijual di Rumah Makan Kawasan Boulevard Manado. Jurnal e-Biomedik (eBm). 3 : 594-599.
Rossi, E. M., Scapin, D., Grando, W. F., & Tondo, E. C. 2012. Microbiological Contamination and Disinfection Procedurs of Kitchen Sponges Used in Food Services. Food and Nutritio Sciences. 3 : 975-980.
Slama, Karim, B., Skander, G., Ahlem, J., Mariem, M., & Chedila, F. 2011. Epidemiology of Pseudomonas aeroginosa in Intensive Care Unit and Otolaryngology Department of a Tunisian Hospital. African J Microbiol Res . 5.
Tyagi, P. K., & Tyagi, S. 2013. Bacterial Contamination in Kitchens of Rural and Urban Areas in Meerut District of Utter Pradesh (India). African J Microbiol Res. 17 : 2020-2026.
Wolde, T., & Bacha, K. 2016. Microbiological Safety of Kitchen Sponges Used in Food Establishment. Int J Food Science .7 : 1-7.
Yunaenah. 2009. Kontaminasi E.coli pada Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Dasar Wilayah Jakarta Pusat Tahun 2009. Tesis, Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Depok
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Jurnal Mitra Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Kesehatan memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.