FORMULASI PEWARNA RAMBUT DARI BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DALAM BENTUK SEDIAAN GEL
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmk.v1i2.15Keywords:
biji pepaya (Carica papaya L), piragolol, gel, pewarna rambutAbstract
Pendahuluan: Sediaan pewarna rambut adalah kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asli atau mengubah warna rambut asli menjadi warna baru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembuatan pewarna rambut alami dari biji papaya dengan penambahan bahan pembangkit warna piragolol, juga untuk mengetahui konsentrasi ekstrak biji pepaya yang menghasilkan warna terbaik.
Metode: Metode dilakukan dengan maserasi, pengujian ini dengan berbagai konsentrasi ekstrak biji papaya yaitu 3%, 5% dan 8% masing-masing dicampur dengan formula gel yang mengandung HPMC 2,5%, gliserin 6,25%, propilenglikol 15%, dmdm hidantoin 0,6% sebagai pengawet antimikroba dan piragolol 1%. Formula sediaan yang telah dihasilkan dilakukan uji stabilitas fisik meliputi pengamatan secara visual, pH, viskositas, stabilitas warna terhadap pencucian, stabilitas warna terhadap sinar matahari, uji daya sebar, dan uji biologis (iritasi).
Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa warna rambut yang dihasilkan dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak biji pepaya dan waktu perendaman, yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan semakin lama waktu perendaman akan menghasilkan warna yang semakin gelap dari pirang sampai dengan pirang kecoklatan.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak biji pepaya dapat diformulasikan sebagai pewarna rambut. Konsentrasi ekstrak biji pepaya 8% memberikan warna terbaik yaitu pirang kecoklatan, pH masih sesuai persyaratan pH gel untuk kulit yaitu 5,0-10. Viskositas mengalami perubahan turun naik, perubahan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor yang berpengaruh selama penyimpanan. Stabilitas terhadap pencucian, sinar matahari langsung, daya sebar dan tidak menimbulkan reaksi iritasi pada kulit.
References
Bariqina, E., dan Ideawati.(2001). Perawatan & Penataan Rambut. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa. Hal. 1-4, 26-27.
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV , Jakarta, 7.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta. Depkes. Hal. 86, 206-219.
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., & Sigla, A. K., 2002, Spreading of Semisolid Formulation: An Update, Pharmaceutical Technology, September 2002, 84-102, www.pharmacitec.com. Diakses 16 Mei 2014.
Gozali, D., Rusmiati, D., Utama, P. (2009) Formulasi dan uji stabilitas mikremulsi ketokonazol sebagai antijamur Candida abicans dan Tricophyton mentagrophytes. Farmaka, (7 2), 54-67.
Kusumadewi. 2003. Rambut Anda masalah, Perawatan dan Penataannya. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Retno Iswari Tranggono. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,Anggota IKAPI
Tranggono, R.I.S. Latifah.(2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta:Gramedia Pustaka Umum. 33-37. Wasitaatmadja, S. M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit UI Press. Hal. 28, 59-60, 182-188.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Jurnal Mitra Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Kesehatan memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.