EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT X SWASTA BEKASI PADA TAHUN 2020
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmk.v4i2.138Keywords:
Antibiotik, Demam tifoid, Evaluasi pFluorokuinolon, SefalosporinAbstract
Pendahuluan: Demam tifoid merupakan penyakit yang bersifat endemik dan disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dijumpai di Indonesia. Jumlah penderita demam tifoid cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Terapi demam tifoid dengan antibiotik dapat menghalangi terjadinya komplikasi dan menurunkan angka kematian.
Metode: Tujuan Penelitian untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Rumah Sakit X Swasta Bekasi pada tahun 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel diambil dari rekam medis pasien dewasa di RS X Swasta Bekasi.
Hasil: Hasil yang diperoleh sebanyak 62 pasien dewasa dengan diagnosis demam tifoid. Golongan antibiotik yang digunakan yaitu sefalosporin generasi ke-3 dengan jenis antibiotik seftriakson dengan rute pemberian secara intravena selama 1-4 hari. Penilaian ketepatan pemberian antibiotik pada pasien demam tifoid berdasarkan tiga parameter yaitu tepat obat 82%, tepat dosis 81%, dan tepat lama pemberian 45%.
Kesimpulan: Antibiotik yang sering diresepkan di RS X Swasta Bekasi adalah seftriakson secara intravena selama 1-4 hari. Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid berdasarkan kriteria tepat obat sebesar 82%, tepat dosis sebesar 81% dan tepat lama pemberian sebesar 45%.
References
Alifariki, L. O. (2019). Faktor Risiko Kejadian Bronkitis Di Puskesmas Mekar Kota Kendari. Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1), 1–9.
Arda, D. (2018). STUDI KASUS PADA KELUARGA Tn. ” M ” DENGAN BRONKHITIS DIPUSKEMAS BAROMBONG KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR.
Camelia, T., Widiastuti, T. C., & Khuluq, H. (2021). EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI PUSKESMAS PETANAHAN PERIODE JANUARI-JUNI 2019.
Depkes RI. (2006). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/Menkes/Sk/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Direktorat surveilans dan karantina kesehatan. (2017). Analisis Laporan SKDR minggu ke 3 Januari 2017. Jakarta, 29.
Hapsari, T. N. (2019). EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. R. SOETIJONO BLORA PERIODE JANUARI 2017-AGUSTUS 2018. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hayati, N., Emelia, R., Kartika, R. S., Tambun, H., Piksi, P., & Bandung, G. (2021). EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP PASIEN DEMAM TYPOID DI RS. KARTIKA HUSADA TAMBUN. Jurnal Ilmiah Indonesia, Februari, 2022(2), 319–329. https://doi.org/10.36418/cerdika.v2i2.348
Kemenkes RI. (2011). Modul Penggunaan Obat Rasional 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional, 3–4.
Khairunnisa, S., Hidayat, E. M., & Herardi, R. (2020). Hubungan Jumlah Leukosit dan Persentase Limfosit terhadap Tingkat Demam pada Pasien Anak dengan Demam Tifoid di RSUD Budhi Asih Tahun 2018 – Oktober 2019. Seminar Nasional Riset Kedokteran (SENSORIK), 60–69.
Kinanta, P. B. S., Santhi, D. G. D. D., & Subawa, A. A. N. (2020). Profil pemberian antibiotik dan perbaikan klinis demam pada pasien anak dengan demam tifoid di RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Medika Udayana, 9(3), 10–14.
Kristiyowati, A. D. (2020). Rasionalitas Penggunaan Obat Ditinjau Dari Indikator Peresepan World Health Organization (WHO) Di Rumah Sakit IMC Periode Januari-Maret 2019. 1(1), 277–286.
Melarosa, P. R., Ernawati, D. K., & Mahendra, A. N. (2019). Pola Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Dengan Demam Tifoid Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2016-2017. E-Jurnal Medika Udayana, 8(1), 12. https://doi.org/10.24922/eum.v8i1.45224
Mustofa, F. L., Rafie, R., & Salsabilla, G. (2020). Karakteristik Pasien Demam Tifoid pada Anak dan Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 625–633. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.372
Nafiah Farihatun. (2018). Kenali Demam Tifoid Dan Mekanismenya Ed.1. In Deepublish, Yogyakarta (1st ed.,p.5).Deepublish. https://www.google.co.id/books/edition/Kenali_Demam_Tifoid_dan_Mekanismenya/hGWBDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=buku+demam+tifoid&printsec=frontcover
Nonita, R. (2019). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Kasus Demam Tifoid di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
Patattan, S. (2017). Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Demam Tifoid Rawat Inap Rumah Sakit Stella Maris Makassar pada Tahun 2016. 48.
Rahmadayani, A., & Rahmat, S. M. (2019). Karakteristik Demam Typoid Dengan Uji Tubex Positif Pada Usia Anak Di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Pakam Tahun 2017. Jurnal Pandu Husada, 1(1). https://doi.org/10.30596/jph.v1i1.3848
Rijpkema, S., Hockley, J., Logan, A., Rigsby, P., Atkinson, E., Jin, C., Group, B., Bar, P., Group, O. V., Hospital, C., & Kingdom, U. (2017). O collaborative study to evaluate a candidate International Standard for anti-Typhoid capsular Vi polysaccharide IgG (Human). University of Oxford, October.
Rozanah, S., Muthoharoh, A., & Permadi, Y. W. (2019). Rawat Inap Kabupaten Pekalongan Tahun 2018. September, 1–6.
Rufaie, R. J. (2021). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid rawat inap di RSU Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2019. Skripsi.
Sukmawati, et al, I.G.A.N.D, Jaya, M.K.A, Swastini, & D.A. (2020). Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Tifoid Rawat Inap di Salah Satu Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Bali dengan Metode Gyssens dan ATC / DDD diikuti dengan mual , muntah , anoreksia , dan diare kesehatan global , diperkirakan 11-20 juta orang mengi. Jurnal Farmasi Udayana, 9(1), 37–44.
Susatyo, Jeffry, A. (2016). the Usage Comparison of Ceftriaxone and Chloramphenicol for Typhoid Fever Treatment: an Evidence Based Case Report. Tropical and Infectious Disease, 74(3), 74–77.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Mitra Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Kesehatan memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.