UJI AKTIVITAS LARVASIDA EMULSI MINYAK ATSIRI DARI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP LARVA Aedes aegypti
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmk.v4i2.136Keywords:
Aedes aegypti, Larvasida, Piper crocatum, LC50 and LC90Abstract
Pendahuluan: Jumlah kasus demam berdarah yang berfluktuasi tiap tahunnya disebabkan pengendalian vektor (Aedes aegypti) berbasis insektisida kimiawi belum optimal. Banyak yang enggan menggunakan insektisida kimiawi karena berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan. Diperlukan alternatif lain yang dapat digunakan yaitu menggunakan insektisida dari tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai larvasida adalah daun sirih merah.
Metode: Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas minyak atsiri daun sirih merah (MASM) dalam membunuh larva Aedes aegypti. MASM yang digunakan diperoleh dari proses destilasi air, kemudian dibuat menjadi formula emulsi. Untuk menentukan hubungan konsentrasi minyak terhadap kematian larva digunakan uji korelasi.
Hasil: Penentuan pengaruh minyak terhadap kematian larva digunakan uji regresi linear dan untuk mendapatkan nilai Lethal Concentration (LC50 dan LC90) digunakan uji regresi Probit.
Kesimpulan: Hasil uji aktivitas larvasida emulsi MASM menunjukkan bahwa Formula 2 dengan perbandingan Tween 20 dan Span 80 (1:1) merupakan formula yang paling optimal dengan sifat fisik yang paling stabil, nilai LC50 22,69 ppm dan LC90 127,05 ppm.
References
Adhikari, U., Ghosh, A. and Chandra, G. (2013) ‘Nano particles of herbal origin: A recent eco-friend trend in mosquito control’, Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 3(2), pp. 167–168. doi: 10.1016/S2222-1808(13)60065-1.
Baser, K.H.C., Buchbauer, G. (2010) Handbook of essential oils: science, technology, and applications. CRC Press Taylor & Francis Group 6000 Broken Sound Parkway NW. USA.
Cheng, S.-S. et al. (2004) ‘Chemical Composition and Mosquito Larvicidal Activity of Essential Oils from Leaves of Different Cinnamomum osmophloeum Provenances’, Journal of Agricultural and Food Chemistry, 52(14), pp. 4395–4400. doi: 10.1021/jf0497152.
Centers for Disease Control and Prevention (2015,)Larval Control and Other Vector Control Interventions. www.cdc.gov/vector_control dipubliksikan pada 10 juni 2015 diakes pada 1 maret 2018.
Lachman, L., Lieberman, H. A., Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Ketiga, Jakarta: Universitas Indonesia Press
Martin, A., Swarbrick, J., Commarata, A (1993,)Farmasi Fisik 2, Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Morgan Row, L. C. and Ho, J. C. (2009) ‘The antimicrobial activity, mosquito larvicidal activity, antioxidant property and tyrosinase inhibition of piper betle’, Journal of the Chinese Chemical Society, 56(3), pp. 653–658. doi: 10.1002/jccs.200900097.
WHO, 2005, Guidelines for Laboratory and Field Testing of Mosquito Larvacides. World Health Organization Communicable Disease Control, Prevention, and Eradication WHO Pesticide Evaluation Scheme. [online] Genewa: WHO Press
Zafeiri, I. et al. (2017) ‘Rapid Communication’, Colloids and Interface Science Communications, 17(C), pp. 5–9. doi: 10.1016/j.colcom.2017.02.001.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Mitra Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Kesehatan memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.