STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SIBOLGA SAMBAS, KOTA SIBOLGA

Authors

  • Bibi Ahmad Chahyanto Dinas Kesehatan Kota Sibolga
  • Edwin Sovvan Aritonang UPTD Puskesmas Pelabuhan Sambas
  • Mesa Laruska UPTD Puskesmas Pelabuhan Sambas

DOI:

https://doi.org/10.47522/jmk.v1i2.12

Keywords:

anak usia sekolah, kota sibolga, status gizi

Abstract

Pendahuluan: Masalah gizi pada anak sekolah dasar saat ini masih relatif tinggi. Salah satu cara memantau status gizi anak sekolah yaitu melalui program penjaringan peserta didik baru sekolah dasar. Studi ini bertujuan untuk menganalisis gambaran status gizi dan prevalensi kegemukan, kekurusan, dan kependekan pada siswa baru masuk sekolah dasar di Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga.

Metode: Studi potong lintang ini melibatkan 344 siswa kelas 1 yang berasal dari tujuh sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Pelabuhan Sambas. Siswa dipilih menjadi responden dengan teknik total sampling menggunakan kriteria inklusi. Pengukuran tinggi dan berat badan dilakukan pada seluruh responden untuk selanjutnya indeks massa tubuh (IMT) dihitung untuk masing-masing responden. Pengumpulan data dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas yang terdiri dari ahli gizi, bidan, perawat, dan penyuluh kesehatan pada bulan Agustus hingga September 2017.

Hasil: Hasil studi membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk rata-rata indeks massa tubuh dan tinggi badan antara responden laki-laki dengan perempuan. Perbedaan yang signifikan hanya ditunjukkan pada rata-rata indeks massa tubuh dan tinggi badan antara siswa yang bersekolah di sekolah negeri dan swasta. Prevalensi kegemukan, kekurusan, dan kependekan sebesar 4,94%, 15,12%, dan 3,78%.

Kesimpulan: Angka prevalensi yang tersedia ini dapat menambah database status gizi anak sekolah serta dijadikan acuan dalam menentukan kebijakan dan program intervensi sensitif dan spesifik untuk mencegah peningkatan prevalensi kekurusan dan kependekan, serta menurunkan kegemukan.

References

Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Baker, J.L., Olsen, L.W., & Sorensen, T.I.A. (2007). Chilhood body-mass index and the risk of coronary hearth disease in Adulthood. The New England Journal of Medicine 357(23): 2329-2337.

Best, C., Neufingerl, N., Van Geel, L., Van Des Briel, T., & Osendarp, S. (2010). The nutritional status of school-aged children: Why should we care? Food and Nutrition Bulletin 31(3): 400-417.

Chahyanto, B.A. (2015). Stunting dan pencegahannya melalui gerakan 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). BIMGI 3(2): 36-42.

Collins, A.E., Pakiz, B., & Rock, C.L. (2008). Factors associated with obesity in Indonesian adolescents. International Journal of Pediatric Obesity 3(1): 58-64.

Djaiman, S.P.H., Sihadi, Sari, K., & Kusumawardani, N. (2017). Meta analisis: Pencegahan obesitas pada anak sekolah. Media Litbangkes 27(1): 39-48.

Jahri, I.W., Suyanto, & Ernalia, Y. (2016). Gambaran status gizi pada siswa sekolah dasar Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. JOM FK 3(2): 1-17.

Katier, N.V.P., Rooman, R.P., Haas, L., Verhulst, S.L., Desager, K.N., Ramet, J., & Suys, B.E. (2008). Early cardiac abnormalities in obese children: Importance of obesity per se versus associated cardiovascular risk factors. Pediatric Research 64(2): 205-209.

[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Anak, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI.

[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Direktorat Bina Gizi, Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI.

[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.

[Kemendikbud RI] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 17 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain yang Sederajat. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Khuwaja, S., Selwyn, B.J., & Shah, S.M. (2005). Prevalence and correlates of stunting among primary school children in Rural Areas of Southern Pakistan. Journal of Tropical Pediatrics 51(2): 72-77.

Kumah, D.B., Akuffo, K.O., Abaka-Cann, J.E., Affram, D.E., & Osae, E.A. (2015). Prevalence of overweight and obesity among students in the Kumasi Metropolis. Journal of Nutrition and Metabolism 2015: 1-4.

Lestari, I.D., Ernalia, Y., & Restuastuti, T. (2016). Gambaran status gizi pada siswa sekolah dasar Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. JOM FK 3(2): 1-14.

Lissau, I., Overpeck, M.D., Ruan, W.J., Due, P., Holstein, B.E., Hediger, M.L., & Group atHB1SaCOW. (2004). Body mass index and overweight in adolescents in 13 European Countries, Israel, and the United States. Arch Pediatr Adolesc Med 158: 27-33.

Maleke, V., Umboh, A., Pateda, V. (2015) Hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa sekolah dasar di Kecamatan Modoinding. Jurnal e- Clinic 3(3): 749-753.

Mariyati, L.I. (2017). Usia dan jenis kelamin dengan kesiapan masuk sekolah dasar. Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMG: 331-344.

Mesfin, F., Berhane, Y., & Worku, A. (2015). Prevalence and associated factors of stunting among primary school children in Eastern Ethiopia. Nutrition and Dietary Supplements 7: 61-68.

Muthuri, S.K., Francis, C.E., Wachira, L.J., Leblanc, A.G., Sampson, M., Onywera, V.O., & Tremblay, M.S. 2014. Evidence of an overweight/obesity transition among school-aged children and youth in Sub-Saharan Africa: a systematic review. PloS One 9(3):1-26.

Ningsih, Y.A., Suyanto, & Restuastuti, T. (2016). Gambaran status gizi pada siswa sekolah dasar Kecamatan Ransang Kabupaten Kepulauan Meranti. JOM FK 3(2): 1-11.

Pangani, I.N., Kiplamai, F.K., Kamai, J.W., & Onywera, V.O. (2016). Prevalence of overweight and obesity among primary school children aged 8 – 13 years in Dar es Salaam City, Tanzania. Advances in Preventive Medicine (2016): 1-5.

Peraturan Pemerintah. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Pemerintah Republik Indoensia.

[PERGIZI PANGAN Indoensia] Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia. (n.d.). Cakrem Pemantauan Berat Badan dan Tinggi Badan.

Purnamasari, D.U., Dardjito, E., & Kusnandar. (2016). Status gizi berdasarkan indeks IMT/U dan TB/U pada anak baru masuk sekolah dasar di perkotaan dan pedesaan. Jurnal Kesmasindo 8(1): 85-97.

Rachmi, C.N., Li, M., & Baur, L.A. (2017). Overweight and obesity in Indonesia: prevalence and risk factors-a literature review. Public Health 147: 20-29.

Rahmawati, T. & Marfuah, D. (2016). Gambaran status gizi pada anak sekolah dasar. Profesi 14(1)L 72-76.

Rizally, M.A. (2014). Korelasi antara usia kronologis awal masuk sekolah terhadap prestasi belajar. E-JUPEKhu 3(3): 140-148.

Sa’adah, R.H., Herman, R.B., & Sastri, S. (2014). Hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 01 guguk Malintang, Kota Padangpanjang. Jurnal Kesehatan Andalas 3(3): 460-465.

Sartika, R.A.D. (2011). Prevalensi dan determinan kelebihan berat badan dan kegemukan pada anak berusia 5-15 tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 5(6): 262-268.

Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sweeting, H.N. (2008). Gendered dimensions of obesity in chilhood and adolescence. Nutrition Journal 7(1): 1-14.

[WHO] World Health Organization. (2014) Childhood Stunting: Challenges and Opportunities. Report of a Promoting Healthy Growth and Preventing Childhood Stunting Colloquium. Generva: World Health Organization.

Downloads

Published

2019-06-30

How to Cite

Chahyanto, B. A. ., Aritonang, E. S., & Laruska, M. (2019). STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SIBOLGA SAMBAS, KOTA SIBOLGA. Jurnal Mitra Kesehatan, 1(2), 53–60. https://doi.org/10.47522/jmk.v1i2.12