GAMBARAN KERASIONALAN PENGOBATAN PADA PASIEN PEDIATRIK DEMAM BERDARAH DENGUE  (DBD) DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA  DI BEKASI TIMUR PADA TAHUN 2020

Lutfiah Azzahro Putri; Nofria Rizki Amalia Harahap; Wahyu Nuraini Hasmar

doi:10.47522/jmk.v4i2.142

Authors

Lutfiah Azzahro Putri Stikes Mitra Keluarga
Nofria Rizki Amalia Harahap STIKes Mitra Keluarga
Wahyu Nuraini Hasmar STIKes Mitra Keluarga

DOI:

https://doi.org/10.47522/jmk.v4i2.142

Keywords:

Demam Berdarah Dengue, Pediatrik, Rasionalitas Obat

Abstract

Pendahuluan: Infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar diseluruh dunia dan Indonesia. Sekitar 90% infeksi ini terjadi pada anak-anak di bawah 15 tahun. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh beberapa spesies nyamuk dan membutuhkan terapi yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji kerasionalan pengobatan dalam terapi DBD pada pasien pediatrik di salah satu Rumah Sakit Swasta di Bekasi Timur tahun 2021

Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian diambil sebanyak 50 data rekam medik pasien DBD. Data disajikan dalam bentuk tabel dan persentase.

Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian gambaran kerasionalan pengobatan pada pasian pediatrik DBD yaitu tepat indikasi 86%, tepat obat 86%, tepat dosis 94%, dan tepat cara pemberian 100%.

Kesimpulan: Sebagian besar dari hasil sudah menunjukkan ketepatan pada pengobatan DBD dan perlu dilakukan penelitian lainnya untuk mengevaluasi kerasionalan terapi pada pasien DBD.

References

Adheline, G. D. (2019). DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina) SEBAGAI ALTERNATIF ANTIBIOTIK INFEKSI NOSOKOMIAL YANG DISEBABKAN OLEH Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(3), 242–246. https://doi.org/10.33024/jikk.v6i3.2211

Afifah, ana hidayatullah. (2017). EVALUASI PENGGUNAAN OBAT UNTUK TERAPI DEMAM BERDARAH DENGUE PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TAHUN 2016.

Aryati. (2017). Buku Ajar Demam Berdarah Dengue Edisi 2. Airlangga University Press.

Azhari, A. R., Darundiati, Y. H., & Dewanti, N. A. Y. (2017). Studi Korelasi Antar Faktor Iklim dan Kejadian Demam Berdarah Dengue Tahun 2011-2016. Higeia, 1(4), 163–175.

B. Sumiati, H. N. ). (2019). ARTIKEL PENELITIAN PENENTUAN ANGKA KEPADATAN ( DENSITY FIGURE ) DAN ANGKA BEBAS JENTIK ( ABJ ) LARVA Aedes aegypti DI RW 02. 5(1), 23–35.

Dania, I. A. (2016). Gambaran Penyakit dan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Warta, 48(April), 1829–7463.

Dian Haerani, S. N. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Demam Berdarah Dengue: Sebuah Studi Kasus. Buletin Kesehatan, 4(2), 80–97.

Frida N. (2019). Mengenal Demam Berdarah Dengue. Alprin.

Hadinegoro S.R, S. H. . (2002). Demam berdarah dengue. FK UI.

Handayani, N. (2017). Kajian Penggunaan Antibiotik Pada Penyakit Demam Tifoid Di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Dr . Soekardjo Tasikmalaya 2015. Jurnal Persada Husada Indonesia, 4(12). https://www.bing.com/search?q=demam+tifoid+dan+70%25+kematiannya+terjadi+di+Asia+(WHO%2C+2008+dalam+Depkes+RI%2C+2013).&cvid=dc7cd61d2706481fbaef902cfb922bf8&aqs=edge..69i57.1283j0j1&pglt=299&FORM=ANNTA1&PC=ASTS

Hartoyo, E. (2016). Spektrum Klinis Demam Berdarah Dengue pada Anak. Sari Pediatri, 10(3), 145. https://doi.org/10.14238/sp10.3.2008.145-150

Indriani, Y. (2018). EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. H. MOHAMAD RABAIN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2018.

Indriyani, D. P. R., & Gustawan, I. W. (2020). Manifestasi klinis dan penanganan demam berdarah dengue grade 1: sebuah tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis, 11(3), 694. https://doi.org/10.15562/ism.v11i3.847

Juwita, C. P., Anggiat, L., & Budhyanti, W. (2020). Model Prediksi Unsur Iklim Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS), 4(2), 172–180. https://doi.org/10.52643/jukmas.v4i2.1023

Karyanti, M. R., & Hadinegoro, S. R. (2016). Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Sari Pediatri, 10(6), 424. https://doi.org/10.14238/sp10.6.2009.424-32

Kemenkes. (2010). Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi, 2, 48.

Kemenkes RI. (2017). Demam Berdarah Dengue Indonesia. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Di Indonesia, 5(7), 9.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Modul Penggunaan Obat Rasional Dalam Praktek. Modul Penggunaan Obat Rasional, 3–4.

Khadijah, A. N., & Utama, I. M. G. D. L. U. (2017). Gambaran gejala klinis demam berdarah dengue pada anak di RSUP Sanglah, Denpasar selama bulan Januari-Desember 2013. E-Jurnal Medika, 6(11), 92–97.

Luis, F., & Moncayo, G. (n.d.). Drug Information Handbook 21th ed.

Maharani, D. Y., Apriliana, E., Angraini, D. I., Kedokteran, F., Lampung, U., Mikrobiologi, B., Kedokteran, F., Lampung, U., Gizi, B., Kedokteran, F., & Lampung, U. (2018). Hubungan Hasil Pemeriksaan Penunjang Terhadap Manifestasi Perdarahan Pasien Demam Berdarah Dengue Di SMF Anak RSUD Dr . A . Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Relationship Result of Supporting Examination to Bleeding Manifestation of Dengue Haemorrhagic Fever. Majority, 7(3), 56–61.

Meriska, N., Susanti, R., & Nurmainah. (2019). Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada Pasien Anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Tahun 2019.

Munawaroh, U., & Untari, E. K. (2017). Rawat Inap Rsud Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianaktahun 2017.

Nasronudin. (2011). Penyakit infeksi di Indonesia Solusi Kini & Mendatang (Edisi 2). Airlangga University Press.

Putri, A. P., & Muntamah, U. (2019). Pengelolaan Mual Pada Tn. R Dengan Dengue Haemoragic Fever (Dhf) Di Ruang Dahlia Rsud Ungaran. Kesehatan.

Rahayuningrum, D. C., & Morika, H. D. (2019). Pengaruh kosumsi Jus Jambu Biji Merah Terhadap Peningkatan Kadar Trombosit Pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 2(1), 79–88. http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/meditory/article/view/244

Retnawati, H. (2015). Teknik Pengambilan Sampel_. Ekp, 13(3), 1576–1580. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132255129/pengabdian/15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf

Rosa, Y., Alwi, M., Julianti, M., Stik, D., Khadijah, S., & Kunci, K. (2017). DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG RAWAT INAP RSI SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2017 Palembang in 2017 . The data was take based on medical record , the used data were.

Salimah, L. (2018). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Pada Pasien Deman Berdarah Dengue (DBD) di RSI Aisyah Malang Periode Januari - Desember 2016. 172.

Samsi, K. M., Phangkawira, E., & Samsi, T. K. (2016). Perbandingan Kemampuan Kriteria WHO 1997 dan Klasifikasi DENCO dalam Diagnosis dan Klasifikasi Infeksi Dengue. Sari Pediatri, 12(5), 335. https://doi.org/10.14238/sp12.5.2011.335-41

Saraswati, L. P. C., & Mulyantari, N. K. (2017). Prevalensi Demam Berdarah Dengue ( Dbd ) Primer Dan Sekunder Berdasarkan Hasil Pemeriksaan. E-Journal Medika, 6(8), 1–6.

Sari, R. (2017). Pola Pengobatan Demam Berdarah Dengue Anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Sleman Yogyakarta Periode 2016. Skripsi.

Soegijanto, S. (2016a). Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi Di Indonesia Jilid 1. Airlangga University Press.

Soegijanto, S. (2016b). Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia Jilid 6. Airlangga University Press.

Wayan, I., Pranata, A., & Artini, G. A. (2017). Gambaran pola penatalaksanaan demam berdarah dengue (dbd) pada anak di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah Kabupaten Buleleng tahun 2013. Medika, 6(5), 21–27. http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

WHO. (2011). Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. In WHO Regional Publication SEARO (Issue 1). http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Comprehensive+Guidelines+for+Prevention+and+Control+of+Dengue+and+Dengue+Haemorrhagic+Fever#1

Wijaya, M. (2019). Penelitian lainnya yang dilakukan pada tahun 2019 oleh Misty, didapatkan hasil tidak tepat indikasi sebanyak 3 pasien dari total 15 pasien, hal ini karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada pengobatan DBD.